Mungkinkah Selaput Dara Utuh Kembali ??

Di tengah moralitas semakin tidak diperhitungkan, orang tidak lagi terlalu memperhatikan masalah keperawanan. Pengaruh budaya Barat tampaknya makin kuat mendominasi isi kepala kebanyakan kaum wanita di tengah masyarakat sekarang. Hanya saja, sekilas kadang terbesit rasa penyesalan dari kebebasan yang diperbuat. Karena itu, kadang dalam diri seorang wanita mengemuka pikiran bagaimana selaput dara bisa rapet atau utuh?

Dalam sebuah seminar soal seks, tak jarang seorang wanita menanyakan tentang seputar kerahasiaan dan supremasi kewanitaannya. Kadang soal sensifitas yang dimiliki, ataukah menanyakan seputar kelainan maupun penyakit seksual yang diderita. Di samping itu, persoalan paling tren saat ini menanyakan seputar elasitas selaput dara. Sepertinya mitos pertanda keperawanan seorang wanita dipandang tetap berharga di mata masyarakat. Benarkah?

Memang sebagian masyarakat masih ada yang mengagungkan status keperawanan yang ada diri pasangannya. Sebab, ibarat dalamnya hati dapat diduga, dalam hatinya tidak ada seorang pun yang tahu. Sama seperti jati diri pasangan wanita yang baru dikenalnya. Masih sucikah dia? Apakah dia tergolong wanita free sex Menjawab itu semua tentu tidak bukti otentik, kecuali pada darah dara yang mengalir saat malam pertama berhubungan intim.

Masih adanya lelaki yang menganut pelambang kesucian seperti itu, menjadikan seorang gadis kadang dikaluti perasaan khawatir tatkala meragukan keperawanannya. Hingga tercetus pertanyaan selaput daranya yang dulu pernah robek, namun selama belasan tahun tidak pernah berhubungan intim lagi, mungkinkah dapat utuh kembali? Masih dapatkan mengeluarkan darah saat kali pertama berhubungan intim lagi?

Menjawab persoalan yang menggelayut demikian, menurut analisa beberapa dokter, pada banyak kasus pendarahan memang lazim terjadi pada saat kali pertama wanita melakukan hubungan intim. Hal ini tidak lain disebabkan oleh selaput tipis pada vagina yang bernama selaput dara yang terdiri beberapa jaringan pembuluh darah. Perdarahan pada selaput dara wanita memang bisa bermacam-macam, ada yang cuma berdarah satu kali namun ada pula yang beberapa kali berdarah.

Semua itu sangat bergantung pada struktur jaringan pembuluh darah yang membentuk selaput tipis. Adapula wanita yang memiliki selaput dara teramat tebal sehingga cukup sulit untuk ‘dibongkar’ biasanya sang pasangan harus berusaha ekstra keras dengan melakukan foreplay (pemanasan, red) yang memadai pada kasus ini.

Pendarahan yang lebih dari sekali bisa dialami seseorang wanita jika saat berhubungan intim merasakan kurangnya rangsangan atau vagina memang tidak cukup banyak mengeluarkan cairan pelumas. Namun, khusus untuk seorang wanita yang diperkosa saat masih kecil tidak akan mengalami pembaharuan selaput dara atau rapet kembali. Jadi walaupun peristiwa itu sudah berlangsung bertahun-tahun yang lalu, tetap tidak akan berdarah jika melakukan hubungan intim kecuali tentunya seperti kasus di atas di mana vagina terluka akibat kurangnya rangsangan dan lubrikasi.

Namun ada satu hal yang perlu para pria dan wanita ketahui, bahwa ada kasus di mana selaput dara tidak berdarah. Sebabnya bisa karena suatu kejadian tertentu, bentuk selaput daranya, atau serabut pembuluh darah sangat sedikit dibanding yang pada umumnya. Kejadian yang bisa menyebabkan selaput dara robek adalah aktivitas olahraga, penggunaan tampon atau alat keras yang dimasukkan ke vagina, jatuh saat kecil, atau suatu trauma tertentu.

Akan tetapi kerusakan selaput dara yang tidak disebabkan oleh masturbasi maupun persetebuhan akan tetap memiliki perbedaan dengan kerusakan akibat mesuknya benda kedalam vagina. Namun sejauh ini tidak ada kesamaan dalam perbedaan itu. Setiap kasus memiliki cirinya tersendiri, yang jelas hanya pasangan itulah yang mengetahuinya.

Karena itu bagi anda kaum perempuan sebaiknya lebih mampu untuk mawas diri mengingat kehormatan itulah harta berharga yang tidak dimiliki oleh lawan jenis Anda. Sedangkan, menurut dokter ahli vagina, bagi selaput darah yang terlanjut pecah atau tertembus akibat hubungan intim kemungkinan bisa pulih kembali sangat kecil. Jika jaringannya sudah pecah akan sangat sulit untuk merekat kembali. Sama artinya dengan merenda kembali selaput dara, toh kalau itu sebatas untuk pemalsuan keperawanan.



(Sumber : http://misterionline.com/ )

Posted in: asmara